BlackBerry benar-benar dalam kondisi sekarat. Bahkan, mereka sudah berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.500 karyawan di kantor pusatnya di Waterloo, Ontario, Kanada. Para penggunanya pun siap-siap loncat.
Proses pemecatan sudah berlangsung. CEO Thorsten Heins mengatakan, ini masa sulit buat BlackBerry dan terpaksa harus melakukan PHK. Mereka akan mundur dari persaingan smartphone dan akan mencoba mencari peluang yang ada.
"Kami berada dalam masa transisi dan kami harus fokus pada peningkatan hasil keuangan agar berada dalam posisi yang lebih baik," tulis juru bicara BlackBerry dalam sebuah pernyataan kepada AllThingsD.
BlackBerry mengalami kerugian 1 miliar dollar AS pada kuartal kedua 2013. Mereka kalah bersaing dalam bisnis ponsel pintar yang kini dikuasai platform Android dan Apple iOS.
Kondisi BlackBerry ini membuat penggunanya makin khawatir akan terjadi kekacauan sistem di ponsel dan sistem operasi mereka. Maka, para pengguna sudah mulai beramai-ramai lompat ke ponsel pintar lain atau sedang bersiap-siap.
"Kami sudah mulai melihat adanya perpindahan," kata editor CrackBerry, Kevin Michaluk.
Salah satu fans BlackBerry, James Rose mengatakan, ia menggunakan ponsel pintar ini sejak 2007. Meski ia sudah membeli versi Z10, namun berencana lompat ke ponsel lain yang menggunakan sistem terbuka (OS).
"Setelah hal seperti di PlayBook tak di-update, maka sedikit pilihan bisa bagus buat pasar," katanya.
Ia mengaku akan tetap menggunakan Z10 selama mungkin, sambil siap-siap beralih ke iPhone.
Beberapa pengguna BlackBerry juga memiliki rencana serupa. Ahli IT dari New York, Amerika Serikat, Will Abraham, menggunakan Q10. Namun, ia berencana akan berpindah ke T-Mobile.
Sumber: The Verge
Tweet
No comments:
Post a Comment