Halaman

Friday, October 19, 2012

Misi Pelatih Tersakiti: Tottenham v Chelsea

LONDON - Siapa pun tahu bahwa melawan Chelsea merupakan laga yang paling penting bagi Andre Villas-Boas musim ini. Siapa pun juga tahu bagaimana pelatih yang akrab disapa AVB itu masih memendam kekecewaan setelah dilengserkan Chelsea di tengah jalan pada musim lalu.

Predikat sebagai pelatih tersakiti itulah yang memberikan motivasi ganda kepada AVB saat menghadapi Chelsea di White Hart Lane (siaran langsung Global TV pukul 18.15 WIB). Tidak hanya menggugurkan kewajiban memberikan kemenangan untuk klub asuhannya, Tottenham Hotspur, AVB juga mencari victory pribadi atas Chelsea.

Begitu dendamnya kepada Chelsea, AVB melontarkan psywar. Pelatih 34 tahun asal Portugal itu menyebutkan, kesuksesannya membawa FC Porto tidak terkalahkan di Primeira Liga (liga utama Portugal) musim 2010-2011 lebih sulit diraih daripada mengejar juara Liga Champions. Chelsea adalah juara Liga Champions musim lalu.

"Juara liga sangat berat. Tapi, juara liga tanpa terkalahkan lebih berat," tandas AVB yang membawa Porto menyapu bersih semua gelar (empat gelar) bersama Porto pada musim 2010-2011 itu kepada The Sun.

Kendati jelas-jelas mengusung misi pribadi, AVB mengelak jika laga di White Hart Lane dikatakan sebagai pertarungan dirinya dengan Chelsea. "Ini bukan masalah personal," ucapnya.

AVB pun menyebutkan, kepentingan Spurs -sebutan Tottenham- jauh lebih besar. Alasannya bukan semata laga derby atau kepentingan di klasemen. Chelsea adalah pemuncak klasemen sampai pekan ketujuh dengan 19 angka, sedangkan Spurs menempati peringkat kelima dengan 14 angka.

"Ini bukan pertandingan yang menentukan klasemen akhir karena masih ada 30 laga setelahnya. Pemenangnya juga tidak akan menerima trofi," jelas pelatih yang sejauh ini memiliki statistik kemenangan liga 57,1 persen bersama Spurs (bersama Chelsea 48,1 persen) itu.

"Tapi, kami menghadapi tim yang membuat Spurs gagal tampil di Liga Champions musim ini. Juga yang membuat Spurs gagal tampil di final Piala FA musim lalu (kalah telak 1-5 dalam semifinal di Stadion Wembley, Red). Jadi, saya harap, pemain akan memberikan penampilan yang spektakuler," jelasnya.

AVB bisa bernapas lega karena tidak ada pilar Spurs yang kembali dari agenda internasional dengan cedera. Kalaupun ada perubahan dari starter kala Spurs menang 2-0 atas Aston Villa (7/10), mungkin itu terjadi di bawah mistar. Brad Friedel bisa menempati posisinya lagi untuk memberikan rehat kepada Hugo Lloris yang bermain cemerlang saat Prancis menahan imbang 1-1 Spanyol (16/10).

Sementara itu, perasaan aneh dirasakan winger Chelsea Eden Hazard dalam laga di White Hart Lane malam nanti. Sebab, dia harus berhadapan dengan dua pemain Spurs yang sepekan terakhir menjadi rekannya di timnas Belgia, yakni Jan Vertonghen dan Moussa Dembele.

"Saya selalu mengikuti perkembangan pemain Belgia yang bermain di Premier League dan keduanya mampu beradaptasi dengan bagus," kata Hazard. (dns/c13/bas)

---

Tottenham (4-2-3-1) : 1-Lloris (g); 28-Walker, 13-Gallas©, 33-Caulker, 5-Vertonghen; 30-Sandro, 19-Dembele; 7-Lennon, 2-Dempsey, 11-Bale; 18-Defoe

Pelatih : Andre Villas-Boas

---

Chelsea (4-2-3-1) : 1-Cech (g); 2-Ivanovic, 4-Luiz, 24-Cahill, 3-Cole; 7-Ramires, 12-Mikel; 10-Mata, 11-Oscar, 17-Hazard; 9-Torres

Pelatih : Roberto Di Matteo

---

Stadion : White Hart Lane, London

Wasit : Mike Dean

---

Asian Handicap

Tottenham v Chelsea 0 : 0

---

Reuni Tak Selalu Victory

ANDRE Villas-Boas menghadapi handicap saat bentrok dengan Chelsea. Sebab, sejumlah pelatih yang pernah "tersakiti" oleh mantan klubnya di level kompetisi teratas Inggris tidak selalu sukses kala menjalani laga reuni mereka. Berikut empat nama terakhir dan bagaimana capaian mereka?

---

Brian Clough

Leeds United v Nottingham Forest 1-0

(19 November 1977)

Clough yang dipecat Leeds setelah bertugas hanya dalam 44 hari memiliki kesempatan revans bersama Forest di Elland Road sebulan kemudian. Tapi, sekalipun Forest adalah klub pemuncak klasemen sementara kala itu, Clough kalah lewat gol semata wayang Ray Hankin.

George Graham

Arsenal v Leeds United 3-0

(26 Oktober 1996)

Graham menikmati memori indah bersama Arsenal selama sembilan tahun. Tapi, dia lengser pada 1995 karena tersandung skandal bung (illegal fee dari kontrak pemain). Setelah menjalani skors setahun, Graham kembali ke Highbury bersama Leeds. Tapi, dia harus menerima kekalahan telak.

Sam Allardyce

Bolton v Newcastle United 1-3

(11 Agustus 2007)

Allardyce memilih meninggalkan Bolton setelah delapan tahun kebersamaan demi meraih prestasi lebih baik. Big Sam, sapaan akrabnya, langsung disambut reuni dengan Bolton di laga pertama musim tersebut. Hasilnya, Big Sam pulang dengan senyum lebar.

Mark Hughes

Fulham v Man City 1-4

(21 November 2010)

Mark Hughes masih menyimpan luka setelah dilengserkan City pada Desember 2009. Namun, misi unjuk gigi Sparky -sapaan akrab Hughes- kepada City sekaligus pelatih lawan, Roberto Mancini, malah berbuah kekalahan memalukan di depan publik Craven Cottage. (dns/c9/bas)

Sumber: Jawa Pos

No comments:

Post a Comment