JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih tetap optimistis pertumbuhan kredit hingga akhir tahun dapat mencapai target yang ditetapkan yaitu dikisaran 22-25 persen.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan kredit tahun ini mungkin agak sedikit anomali, dalam artian kredit konsumer pada kuartal 1 dan 2 tumbuh cukup tinggi, namun kredit mobil dan Kredit Pemilikan Rumah mengalami penurunan dalam semester kedua meskipun masih banyak permintaan. Namun demikan Jahja optimis target pertumbuhan kredit BCA dikisaran 22-25 persen akan bisa tercapai.
"Kalau secara year to date kita 17,5 persen, jadi 25 persen itu akhir tahun bisa terpenuhi," ujar Jahja, dalam Paparan Kinerja Kuartal III/2012, di Jakarta, Senin (29/10/2012).
Dari sisi pertumbuhan kredit, pada September 2012 kredit BCA tumbuh hingga 34,8 persen mencapai Rp237,7 triliun dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp176,32 triliun. Adapun komposisinya, segmen korporasi sebesar 33,2 persen, komersial sebesar 39,3 persen, dan UKM dan konsumer sebesar 27,5 persen.
Sementara dari total portofolio kredit. Pertumbuhan kredit tersebut telah mendorong peningkatan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) menjadi 65,7 persen.
Menurut Jahja, kredit konsumer mencatat pertumbuhan yang signifikan sering dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah rendahnya tingkat suku bunga perbankan. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 69,3 persen menjadi Rp40,4 triliun pada September 2012, sedangkan Kredit Kenderaan Bermotor (KKB) tumbuh 22 persen menjadi Rp19,3 triliun dibandingkan Rp15,9 triliun pada posisi yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, outstanding kartu kredit meningkat 30,1 persen menjadi Rp5,7 triliun pada September 2012. Kredit Korporasi mencapai Rp78,9 triliun, naik 27,2 persen sementara kredit komersial dan UKM tumbuh 33 persen menjadi Rp93,4 triliun pada September 2012.
Adapun Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap berada pada level yang cukup rendah yaitu 0,4 persen dengan rasio cadangan yang memadai yaitu lebih dari 380 persen terhadap total NPL. Dana giro dan tabungan (CASA) BCA meningkat 21,5 persen dan mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga.
Saldo tabungan tumbuh 21,5 persen menjadi Rp198,4 triliun pada September 2012 dan saldo giro mencapai Rp86,1 triliun, naik 21,6 persen. Sementara itu, deposito tercatat Rp73,4 tariliun, meningkat 9,1 persen dibandingkan September 2011. Dengan demikian saldo DPK tumbuh sebesar 18,8 persen menjadi Rp357,8 triliun pada September 2012. Adapun rasio kecukupan modal (CAR) tercatat 14,8 persen.
"Jika dibandingkan antara kredit dan DPK, kredit tumbuh 34 persen dan DPK 18 persen. Tapi secara absolut jumlahnya tidak seperti itu, karena DPK kita sudah mencapai Rp357,8 triliun, kredit tahun lalu baru Rp200 triliun basisnya. Jadi kalau dari absolut, kredit dan DPK kurang lebih sama, tapi kita lihat, untuk deposito paling rendah dan tidak encourage nasabah tempatkan di deposito karena dana yang kita tempatkan di BI dan cukup besar," tandasnya.
Sumber: okezone
No comments:
Post a Comment