Proyek IPP Lebih Cepat daripada Jadwal
JAKARTA - Pada akhir 2012, pemerintah memastikan ada tambahan kapasitas terpasang listrik sebesar 6.500 mw (megawatt) dari program percepatan 10 ribu mw tahap pertama. Hal itu dinilai menjadi bukti keberhasilan skema kerja sama IPP (independent power producer).
"Masih sesuai target semula, program 10 ribu mw tahap pertama akan selesai 2014. Sampai akhir 2012 ini akan selesai sekitar 6.500 mw atau 65 persennya. Sisanya akan selesai 2013 dan 2014," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik kemarin (19/10). Program itu menjadi proyek prioritas pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.
Selain dari tahap pertama, menurut Jero, program percepatan 10 ribu mw tahap kedua akan dilaksanakan. Untuk proyek kedua itu, pemerintah akan lebih banyak mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya pengembangan listrik tenaga panas bumi (geotermal). "Tahun 2014-2016 diperkirakan sudah ada tambahan 3.000 mw dari geotermal," sebutnya.
Menteri ESDM mengapresiasi akselerasi pembangunan pembangkit listrik di berbagai wilayah yang lebih cepat daripada target yang ditetapkan. Selain karena dikejar kepentingan sendiri, proyek IPP yang selesai lebih cepat disebabkan dukungan dari pemerintah. "Proyek Cirebon lebih cepat delapan bulan, Tanjungjati tiga bulan lebih cepat, Paiton satu bulan lebih cepat," terangnya.
Hal itu menggembirakan karena menunjukkan proyek yang lain juga pasti dikebut. Jero menilai, skema IPP merupakan wujud kepercayaan swasta kepada pemerintah. "Model begini hanya bisa terjadi di negara yang pihak swasta percaya kepada pemerintah. Akan kita dukung terus pengembangan model seperti ini dan mari kita kawal proyek-proyek ini bersama-sama," lanjutnya.
Di samping itu, Jero juga meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menghilangkan kendala dan memudahkan pemberian izin pembangkit agar kapasitas listrik dapat terus ditingkatkan. "Dengan pertumbuhan ekonomi 6-6,5 persen per tahun, kita sudah kekurangan pasokan listrik. Karena itu, saya minta PLN jangan terlalu lama mengambil keputusan soal ini," sarannya.
Oleh karena itu, lanjut Jero, kalau ada investor yang meminta kerja sama IPP untuk membangun pembangkit listrik, harus cepat-cepat diambil. (wir/c6/kim)
Sumber: Jawa Pos
No comments:
Post a Comment