Halaman

Friday, October 19, 2012

Ber-Idul Adha, 200 Warga Diperiksa

Polisi Giring Empat Bus yang Mereka Tumpangi ke Mapolres

POSO - Sekitar 200 warga dari empat desa di Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, diperiksa di Mapolres Poso kemarin (19/10). Mereka diperiksa karena hendak meninggalkan dusun masing-masing untuk ber-Idul Adha di kampung asal mereka di Sulawesi Selatan.

"Itu dilakukan untuk memastikan. Jangan sampai ada barang berbahaya yang mereka pindahkan ke tempat lain sehingga menggegerkan warga di tempat yang mereka tuju," kata Wakapolres Poso Kompol Eko Yudi kemarin.

Pemeriksaan tersebut, kata Eko, juga dilakukan untuk memastikan bahwa di antara mereka tidak ada pembunuh Bripka Sudirman dan Brigadir Andi Sappa. Sampai kemarin, pembunuh dua polisi yang ditemukan tewas setelah lebih dari seminggu dinyatakan hilang tersebut masih buron.

Eko menerangkan, ratusan warga yang diperiksa itu berasal dari Dusun Tamanjeka, Desa Masani; Dusun Ueralulu, Desa Tokorondo; Dusun Kamiasi, Desa Kilo; dan Kampong Maros, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir. Mereka hendak ber-Idul Adha 1433 H di kampung asal masing-masng di Sulawesi Selatan.

Ratusan warga tersebut menumpang empat bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan satu mobil Avanza. Empat bus itu digiring masuk ke Mapolres Poso dan diparkir di belakang mapolres. Seluruh penumpang diturunkan di aula besar di kompleks Polres Poso.

"Maaf, teman-teman pers tidak boleh mendekati mereka," kata beberapa anggota Polres Poso yang berjaga dalam jarak 200 meter dari lokasi parkir bus dan aula yang dipakai untuk memeriksa warga tersebut.

Hingga pukul 19.45 Wita, pemeriksaan terhadap 200-an warga itu masih berlangsung. Empat bus dan sebuah Avanza yang membawa para warga tersebut juga masih terparkir di belakang Mapolres Poso.

Amankan Lima Warga

Di tempat terpisah, aparat Polres Poso mengamankan tiga warga Napu, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, ke Mapolsek Lore Utara kemarin sekitar pukul 05.00 Wita. Mereka adalah HL, 47; NL, 50; dan MR, 52. Penangkapan tiga warga itu dipimpin Kapolsek Lore Utara Ipda A.J. Rumapar dengan melibatkan unsur pemerintahan desa, kecamatan, dan Koramil Lore Utara.

Wakapolres Poso Kompol Eko Yudi tidak membantah saat dikonfirmasi soal itu. "Iya, subuh tadi (kemarin, Red) anggota kami di Polsek Lore Utara mengamankan HL, NL, dan MR," katanya saat ditemui di Mapolres Poso kemarin.

Eko menjelaskan, HL, NL, dan MR diamankan dari rumah masing-masing di Desa Watumaeta, Lore Utara. Dari rumah mereka, polisi menyita buku-buku jihad, kepingan VCD, puluhan anak panah lengkap dengan busurnya, sebilah parang dan keris, serta pamflet ajakan jihad. "Mereka sedang dimintai keterangan di Mapolsek Napu Lore Utara," jelasnya.

Menurut Eko, warga Desa Watumaeta mencurigai tiga orang itu karena mereka sangat tertutup. "Tidak ada komunikasi dengan warga. Mereka sangat tertutup," katanya.

Saat ditanya soal kemungkinan mereka terlibat dalam pembunuhan dua anggota Polres Poso, Bripka Sudirman dan Brigadir Andi Sappa, Eko menolak berkomentar. "Kita tunggu saja hasil pemeriksaan," ujarnya.

Selain menangkap tiga warga Napu tersebut, anggota Polres Poso mengamankan dua warga lainnya dalam razia senjata tajam dan barang berbahaya di Kelurahan Madale, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso, kemarin sekitar pukul 10.00 Wita. Mereka adalah S, 24, dan A, 23. Kapolsek Poso Kota AKP D. Beddu menjelaskan, S dan A diamankan karena tidak memiliki kartu identitas diri (KTP) saat dirazia. (bud/jpnn/c12/soe)

Sumber: Jawa Pos

No comments:

Post a Comment