Halaman

Monday, October 15, 2012

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 26 Oktober

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) tadi malam menyelenggarakan sidang isbat 1 Dzulhijjah 1433 H. Hasilnya diputuskan bahwa 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu (17/10) besok. Dengan demikian, Idul Adha (10 Dzulhijjah) ditetapkan jatuh pada Jumat, 26 Oktober.

Sidang isbat kali ini dipimpin Wakil Menag Nasarudin Umar. Penetapan 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu diutarakan oleh anggota Badan Hisab dan Rukyah Kemenag Cecep Nurwendaya.

Cecep mengatakan, penetapan ini diambil karena dari hasil pemantauan hilal pada Senin petang kemarin (15/10), di seluruh wilayah Indonesia posisinya -4,1 derajat hingga -2,4 derajat. Tanda minus itu menunjukkan bahwa hilal saat dipantau kemarin masih di bawah ufuk.

"Dengan demikian, hasil pemantauan kemarin, hilal tidak wujud," katanya. Karena saat dipantau tidak tampak, umur bulan Dzulqa'dah digenapkan menjadi 30 hari. Cecep mengatakan bahwa kemarin adalah tanggal 29 Dzulqa'dah. Masyarakat dapat menjalankan puasa sunah Arafah pada Kamis 25 Oktober, bertepatan dengan jamaah haji menjalankan wukuf di Padang Arafah.

Wamenag Nasarudin Umar mengatakan bersyukur karena hampir bisa dipastikan Idul Adha berjalan serentak. "NU dan Muhammadiyah insya Allah sama," ujarnya. Nasarudin mengatakan bahwa seluruh masyarakat wajib menjaga kerukunan dalam menyambut datangnya Idul Adha.

Menurut dia, Idul Adha adalah waktunya umat Islam bersedekah protein (daging). "Idul Fitri itu adalah waktunya mengeluarkan karbohidrat (zakat beras)," tutur mantan Dirjen Bimas Islam Kemenag itu.

Di tempat terpisah, Menag Suryadharma Ali meminta jamaah haji harus lebih waspada. Menurut dia, menjelang puncak ibadah haji, upaya pengacauan semakin marak. "Entah itu bentuknya penipuan, perampokan, pencurian, atau hal-hal buruk lainnya harus waspada. Masing-masing jamaah harus mewaspadainya," kata dia.

Sementara itu, petugas atau panitia ibadah haji di Kota Makkah saat ini memantau serius ketersediaan air bersih. Ketua Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat mengatakan, ancaman krisis air bersih harus diantisipasi. "Dengan volume jamaah haji yang terus meningkat, dari seluruh dunia, distribusi air terus kita pantau," katanya kepada tim Media Center Haji (MCH) Kemenag. (wan/c1/nw)

Sumber: Jawa Pos

No comments:

Post a Comment