JAKARTA - Industri roda dua terus mendapat cobaan berat. Setelah pemberlakuan uang muka (down payment/DP) minimal 20 persen, implementasi aturan jaminan fidusia sejak 7 Oktober 2012 membuat industri sepeda motor kian tersendat. Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, pasar sepeda motor sebenarnya melemah sejak awal tahun ketika ada wacana kenaikan harga BBM.
Saat itu, pasar turun 6 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Pada pertengahan Juni 2012, pasar motor semakin lesu setelah pemberlakuan DP minimum. Penurunan hingga saat ini mencapai 14 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. "Kami perkirakan secara total sampai akhir tahun pasar sepeda motor hanya 7,1 juta unit. Angka itu turun 10 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu 8,4 juta unit," ujarnya kemarin (16/10) di sela jumpa pers pameran Jakarta Motorcycle Show (JMCS) yang akan dihelat di Jakarta Convention Center (JCC) pada 31 Oktober-4 November 2012.
Pada September, pasar sepeda motor menunjukkan pelemahan dengan penjualan bulanan secara total 628.739 unit atau turun 13 persen daripada September 2011 sebanyak 724.253 unit. Kemudian, masih ada tambahan sentimen negatif dari menurunnya harga jual komoditas. Saat ini, pasar sepeda motor mendapat cobaan baru dari pemberlakuan aturan fidusia mulai 7 Oktober 2012. AISI meyakini, regulasi itu memiliki dampak meski hingga saat ini pihaknya belum bisa menghitung pengaruhnya. (gen/c6/oki)
Sumber: Jawa Pos
No comments:
Post a Comment