Halaman

Wednesday, October 31, 2012

Tiga Belas Prinsip Inspiratif di 2013

Oleh Hermawan Kartajaya (78)

BERIKUT adalah prinsip-prinsip inspiratif yang diterapkan pada era pemasaran kontemporer.

Be always connected with your landscape. Sebab, realitas saat ini, chaos is the new normal. Karena itu, merupakan suatu kemutlakan untuk selalu ter-connect pada customer, competitor, dan change tanpa putus. Marketer perlu selalu terhubung dengan customer agar bisa memahami apa yang senantiasa menjadi kebutuhannya yang berubah.

Identify relevant communities in your chosen segments. Customer semakin terlibat dalam berbagai komunitas. Karena itu, communities are the real dynamics of segmentation. Karena itu, para marketer harus merangkul sekaligus masuk ke dalam komunitas guna bercakap-cakap, mendengarkan, membantu, memberdayakan, dan merangkul mereka.

Confirmation is the entrance gate to your target market. Saat ini, posisi marketer dan customer sudah semakin horizontal. Karena itu, tingkat acceptance yang tinggi dari suatu komunitas merupakan langkah awal yang sangat penting. Pada era sekarang, it's not targeting anymore, it's confirming! Konfirmasi ini sejalan dengan langkah sebelumnya, yakni komunitisasi. Setelah mengidentifikasi sejumlah komunitas, kita melakukan konfirmasi, ke komunitas mana kita akan bergabung. Konfirmasi dilakukan untuk menemukan apa yang disebut dengan sweet spot. Jadi, marketer harus menemukan komunitas yang mampu memberikan manfaat kepada mereka secara optimal. Komunitas memiliki pilihan untuk confirm atau ignore. Itu menunjukkan bahwa komunitas cukup powerful. Prinsipnya, perusahaan dan pelanggan sudah sama-sama sejajar.

Clarify your positioning statement. Saat ini, customer sudah semakin smart dan knowledgeable. Karena itu, positioning tidak cukup hanya direfleksikan dalam sebuah slogan atau tag-line, tapi harus dijelaskan dalam berbagai aspek. Klarifikasi dalam hal ini adalah upaya memperjelas persona maupun karakter kepada komunitas yang confirm sebelumnya. Marketer sebaiknya melakukan klarifikasi secara kontinu, mengingat persepsi tentang merek maupun perusahaan terbentuk dari berbagai pihak. Misalnya, dari perusahaan sendiri, pelanggan, media massa, dan bahkan dari kompetitor.

Differentiation needs an authentic codification. Saat ini, persaingan sudah bersifat borderless, seamless, dan limitless. Karena itu, diferensiasi yang sustainable adalah yang bersifat seperti suatu DNA yang unik, original, dan kreatif. Perusahaan harus benar-benar bisa mengidentifikasi perbedaan yang ada sampai pada tingkat DNA. Tidak sekadar di permukaan. Perusahaan harus senantiasa terkoneksi dengan pelanggan agar mampu membuat produk yang benar-benar sangat personal bagi pelanggan, sehingga tidak ada satu produk lain yang bisa menyerupai produk tersebut.

Give chances to customers to do product co-creation. Saat ini, orang tidak mau hanya disodori produk standar, tapi mereka mau sesuatu yang pas dengan pribadinya. Karena itu, lebih banyak kemungkinan untuk melakukan co-creation, produk akan lebih mudah laku. Ini eranya untuk berkreasi bersama pelanggan. Dengan kreasi bersama ini, rasa kepemilikan dan bahkan tanggung jawab pelanggan terhadap merek akan terbangun dengan sendirinya.

Bagaimana pendapat Anda?

Tujuh prinsip berikutnya, baca edisi besok. (*)

Sumber: Jawa Pos

No comments:

Post a Comment