Halaman

Saturday, October 27, 2012

Hegemoni Stamford Bridge

LONDON - Meski tertinggal 0-3 sejak menit ke-50, Manchester United dengan semangat pantang menyerah mampu membalas sekaligus mengakhiri laga kontra Chelsea 3-3. Memori di Stamford Bridge musim lalu itu terekam jelas dalam ingatan pelatih United Sir Alex Ferguson.

Hanya, comeback yang luar biasa tersebut tetap tidak mengubah catatan United di Stamford Bridge dalam satu dekade terakhir. Yakni, tanpa kemenangan di liga atau sejak victory 3-0 pada 20 April 2002.

Catatan itulah yang kembali menghantui Setan Merah -sebutan United- saat kembali berkunjung ke markas The Blues -julukan Chelsea- tersebut nanti malam (siaran langsung MNCTV pukul 22.30 WIB).

Apalagi, Chelsea berada di atas angin karena sedang memimpin klasemen, unggul empat angka (22-18) atas United. Kemenangan nanti malam bakal semakin menjauhkan tim asuhan Robert Di Matteo itu dari kejaran sang rival. The Blues kini leading empat angka (22-18) atas Setan Merah.

Sebaliknya, United dituntut menang atau setidaknya tidak sampai kalah demi menjaga perburuan gelar. Ingat, selain Chelsea, masih ada juara bertahan Manchester City yang sangat mungkin bisa menambah tiga angka (menjadi 21 poin) menghadapi Swansea City dini hari tadi WIB (28/10).

Jika Ferguson biasanya menunggu sampai Natal atau Tahun Baru untuk mendeklarasikan kandidat jawara Premier League, kali ini pelatih 70 tahun itu memunculkannya lebih dini. "Saya kira, Chelsea, Manchester City, dan kami membuat gap dibandingkan yang lain. Saya akan sangat terkejut apabila tidak ada di antara kami yang menjadi juara musim ini," tutur Ferguson seperti dikutip Daily Mail.

Setelah dua kali kalah hanya dalam delapan laga, masing-masing 0-1 oleh Everton (20/8) dan 2-3 oleh Tottenham Hotspur (29/9), Ferguson tidak berharap datangnya kekalahan ketiga untuk saat-saat ini. "Kembali kalah, apalagi melawan Chelsea, akan membuat kami berada dalam masalah besar," ucap pelatih yang akrab disapa Fergie tersebut.

"Chelsea memang belum terkalahkan dan itu menunjukkan konsistensi mereka serta sulitnya laga yang akan kami hadapi. Rekor kami di kandang mereka juga tidak membantu. Namun, semoga semuanya berubah," tutur Fergie.

Kubu Chelsea tentu saja tidak ingin hegemoni mereka atas United di kandang sendiri terpatahkan. Kubu tuan rumah juga bertekad bangkit dari kekalahan 1-2 di kandang Shakhtar Donetsk dalam ajang Liga Champions midweek lalu (23/10).

Sementara itu, Cech kembali dipercaya menjadi kapten Chelsea setelah sebelumnya memimpin rekan-rekannya saat menang 4-2 atas Tottenham Hotspur (20/10). Itu disebabkan pemilik ban kapten lama, John Terry, menjalani skors karena kasus rasisme.

"Dalam dua laga terakhir, kami selalu terlambat panas. Kami tahu United juga memiliki masalah (kecolongan lebih dulu). Namun, kami harus fokus terhadap diri kami sendiri," tegas Cech kepada Sky Sports.

Soal rasisme, ada kabar positif dalam laga malam nanti. Yakni, misi damai yang diusung defender United Rio Ferdinand dan bek kiri Chelsea Ashley Cole. Keduanya pernah berkonflik gara-gara Ferdinand mengecam Cole dengan sebutan "choc ice" dalam akun Twitter-nya.

Kata itu adalah sindiran Ferdinand karena menganggap Cole memberikan keterangan yang tidak jujur dalam kasus rasisme Terry kepada adik kandung Ferdinand yang juga pemain Queens Park Rangers, Anton. Ferdinand lantas dikenai sanksi denda oleh FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) karena tweet-nya dianggap berbau rasisme.

"Saya harap, tidak ada lagi yang mengungkit masalah yang telah berlalu. Saya percaya semua pemain kami akan berjabat tangan dengan Ferdinand," ujar Di Matteo, pelatih Chelsea, di situs resmi klub. (dns/c8/ttg)

Sumber: Jawa Pos

No comments:

Post a Comment