Demi melindungi rekening Anda, Anda sudah menutupi keypad pada mesin ATM ketika akan memasukkan PIN. Anda juga tidak mengambil uang di ATM yang terletak di daerah yang gelap dan sepi. Atau, Anda sudah mengenali ATM mana yang sering membuat kartu tertelan.
Semua tindakan pengamanan ini memang akan mencegah penjahat menjarah uang Anda secara langsung. Tetapi, apakah Anda sendiri telah menjaga agar saldo rekening Anda agar tidak dibelanjakan sembarangan? Hati-hati, bila Anda melakukan kebiasaan seperti di bawah ini, Anda akan merampok uang Anda sendiri tanpa sadar.
Biaya-biaya ATM
Saat pertama kali Anda mendapatkan kartu ATM (ketika baru membuka rekening di bank), Anda perlu menanyakan secara detail berapa banyak Anda akan di-charge ketika menggunakan ATM. Entah itu saat menarik dana tunai, mentransfer uang, atau membayar tagihan (bila ada, sesuai bank penerbit kartu ATM Anda). Jadi Anda tahu, makin sering Anda mentransfer uang ke bank lain, misalnya, makin banyak fee yang di-charge dari saldo rekening Anda.
PIN yang mudah diterka
Anda tentu tidak ingin menciptakan angka PIN yang asal-asalan, karena pasti sulit diingat. Mencatatnya di ponsel atau di kertas yang disimpan di dompet akan membantu, tetapi cara ini tidak aman. Tetapi, ada cara yang juga tidak disarankan, yaitu membuat PIN yang mudah diterka. Misalnya, dari ulang tahun Anda, ulang tahun anak, atau apapun yang mudah diketahui oleh pencuri. Pencuri yang tidak Anda kenal mungkin mengetahuinya dari kartu identitas yang tercecer. Sedangkan “pencuri” yang ternyata orang-orang di sekitar Anda, dan sudah menggenggam kartu ATM Anda, bisa menebak-nebak saja. Untuk menciptakan nomor PIN yang mudah diingat, lihatlah pada huruf-huruf di keypad ponsel, lalu pilih sebuah kata yang dirangkai dari sejumlah angka.
Tidak melacak pembayaran yang dilakukan
Banyak orang yang malas mencatat pengeluaran. Namun jika Anda ingin selalu mengikuti budget yang sudah Anda tentukan, Anda perlu tahu untuk apa saja uang dibelanjakan. Apakah Anda menggunakan kartu ATM untuk menarik dana tunai atau mendebetnya saat makan di luar, mengisi bensin, ngopi di gerai kopi, atau membeli buku-buku? Sedikit-sedikit, tetapi bila dilakukan berulangkali tentu akan menjadi banyak. Mintalah bon pembayaran setiap kali Anda membelanjakan uang.
Memperlakukannya seperti kartu kredit
Meskipun kartu ATM diciptakan untuk memudahkan Anda dalam menggunakan uang, tetapi jangan menggunakannya seperti saat menggunakan kartu kredit. Misalnya, ketika membeli sesuatu dengan kartu kredit, Anda bisa mengaturnya agar baru ditagih pada bulan berikutnya. Jika membayar dengan kartu debet, tentu Anda akan kehilangan uang saat itu juga. Ketika menarik tunai dari ATM, ada batas maksimal mengenai jumlah uang yang akan ditarik, namun hal ini tidak tergantung saldo rekening Anda. Berbeda dengan penarikan tunai dari kartu kredit, yang didasarkan pada prosentase dari limit kartu kreditnya. Sederhananya, pada beberapa kasus, lebih susah mengontrol pengeluaran jika Anda menggunakan kartu ATM.
Sumber: Shine, Editor: Dini, kompas.com
No comments:
Post a Comment