Halaman

Thursday, October 25, 2012

Jelang Idul Adha, Pertempuran Sengit di Dekat Damaskus

AMMAN - Pernyataan Utusan Khusus PBB dan Liga Arab Lakhdar Brahimi bahwa pemerintah dan oposisi Syria telah sepakat melakukan gencatan senjata selama perayaan Hari Raya Idul Adha, agaknya, sangat diragukan. Apalagi, rezim Presiden Bashar al-Assad menyatakan bahwa mereka masih mempelajari usul itu. Oposisi pun sama sekali belum memberikan jawaban atas gagasan Brahimi tersebut.

Justru menjelang batas waktu dimulainya gencatan hari ini (26/10), pertempuran sengit kembali terjadi kemarin (25/10). Pasukan pemerintah dan personel Free Syrian Army atau FSA (oposisi bersenjata) terlibat bentrok senjata di Damaskus. Tentara loyalis Assad melancarkan serangan ke Harasta, timur laut ibu kota, dengan menggunakan tank dan roket. Sedikitnya, lima pejuang oposisi tewas dalam insiden tersebut.

Bentrok di Harasta itu pecah setelah pejuang oposisi menyerbu dua jalan yang diblokade tentara di kota tersebut. Jalan itu merupakan jalur utama yang menghubungkan Damaskus dengan wilayah utara Syria.

''Harasta diserang tank dan peluncur roket (militer Assad) yang ditempatkan di jalan utama. Pejuang oposisi memperkuat perlawanan dan sepertinya militer tidak akan mampu memasuki kota untuk saat ini,'' ungkap seorang warga saat dihubungi via telepon kemarin.

Harasta adalah salah satu di antara serangkaian wilayah pemukiman Muslim Suni yang berada di pinggiran atau sekitar Damaskus. Wilayah tersebut menjadi garis depan pemberontakan melawan rezim Assad selama 19 bulan ini.

Media aktivis oposisi di Harasta menggambarkan bahwa kota itu berubah menjadi ''zona bencana'' setelah serangan dilancarkan pasukan pemerintah. ''Penghadang jalan telah dipasang oleh tentara di sisi toko roti utama. Tidak ada air, bahan makanan, dan obat-obatan. Listrik pun diputus dalam waktu cukup lama,'' tulis media milik aktivis.

Sejumlah warga lain bertutur bahwa mereka mendengar suara ledakan yang sangat keras di Harasta dan Zamalka, distrik di dekatnya. Bahkan, ledakan terdengar hingga pusat ibu kota.

Rabu lalu (24/10) Brahimi menyatakan saat berada di markas Liga Arab di Kairo, Mesir, bahwa pemerintah dan oposisi Syria setuju untuk melakukan gencatan senjata. Di depan Dewan Keamanan (DK) PBB, dia juga menyebut bahwa rezim Assad telah menerima gencatan yang dimulai saat Hari Raya Idul Adha hari ini (26/10). Gencatan berlaku hingga libur selama tiga hari kemudian (Hari Tasyrik). (RTR/cak/dwi)

Sumber: Jawa Pos

No comments:

Post a Comment