Halaman

Saturday, October 27, 2012

Pahami Golden Period Penanganan Stroke

SURABAYA - Stroke masih menjajaki peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia. Menurut spesialis saraf RSUD dr Soetomo dr Achmad Firdaus Sani SpS FINS, fenomena itu terjadi karena sebagian besar penderita stroke datang ke rumah sakit di luar golden period atau fase emas penanganan stroke.

"Misalnya, untuk kasus stroke yang terjadi karena penyumbatan. Kurang dari 1 persen yang datang saat golden period. Artinya, sangat kecil," tutur Firdaus menjelang World Stroke Day yang diperingati setiap 29 Oktober.

Dia menambahkan, dalam sehari, rata-rata RSUD dr Soetomo menangani lima sampai delapan pasien stroke. Sedangkan dalam seminggu sekitar 35-40 pasien. Di antara semua pasien itu, sekitar 85 persen adalah stroke penyumbatan. Sedangkan 15 persen sisanya adalah stroke pendarahan.

Menurut Firdaus, itu terjadi karena minimnya pemahaman masyarakat mengenai gejala awal stroke. Sampai sekarang, tidak banyak yang tahu bahwa kondisi tubuh yang melemah, pelo, dan kesemutan merupakan gejala stroke. "Kalaupun tahu, belum tentu mereka paham tentang golden period penanganan stroke,'' imbuhnya.

Selain itu, Firdaus mengakui belum semua rumah sakit mempunyai CT scan yang merupakan diagnosis dasar stroke. Padahal, intervensi stroke yang lebih tepat bergantung pada hasil CT scan. Apalagi bila sudah terganjal masalah dana. "Sebagian alat untuk penanganan stroke tidak di-cover asuransi. Misalnya, stent atau ring yang dipasang dalam pembuluh darah otak. Harganya tiga kali lebih besar daripada harga ring jantung karena ukurannya lebih besar," katanya.

Karena itu, dia menyarankan masyarakat agar memahami betul golden period untuk kasus stroke. Misalnya, golden period untuk penanganan stroke penyumbatan adalah 4,5 jam. Dalam kurun waktu 4,5 jam, terdapat area otak yang kekurangan darah karena pembuluh darah tersumbat. Akibatnya, sebagian area akan mati dan menimbulkan efek samping kecacatan hingga kematian.

Tidak jauh berbeda dengan stroke pendarahan. Spesialis bedah saraf RSUD dr Soetomo dr Asra Al Fauzy SpBS mengungkapkan, golden period stroke pendarahan adalah empat jam. "Tapi, seperti yang diketahui, banyak pasien yang datang ke rumah sakit setelah mengalami stroke melebihi golden period,'' lanjut dokter Brain and Spine Center RS Mitra Keluarga Surabaya itu.

Pada kasus yang terlambat, pasien bisa menjadi lumpuh atau cacat permanen. Asra mengatakan, pengobatan hanya bersifat mempertahankan kondisi pasien dan mencegah terjadinya serangan stroke kedua. Dia juga mengutip sebuah penelitian, dalam 3-5 tahun pertama setelah serangan stroke pertama, ada kemungkinan sekitar 25 persen terkena serangan kedua.

"Intinya, kalau merasa punya faktor risiko dan gejala awal stroke, segeralah memeriksakan diri ke dokter," katanya.

Faktor risiko yang dimaksud adalah hipertensi, kolestrol tinggi, dan diabetes. Apalagi kalau kondisi itu diikuti tubuh melemah, bicara pelo, wajah merot, rasa tebal separo tubuh, atau rasa kesemutan separo tubuh. "Tidak peduli berapa pun usianya. Sekarang banyak kepala empat yang stroke,'' tegasnya. (ina/c7/fat)

Sumber: Jawa Pos

No comments:

Post a Comment