MEDAN - Para perampok kian sadis saja. Mereka tak segan melukai, bahkan membunuh, korban yang berusaha melawan. Kemarin (19/10) seorang mahasiswi STIKES Helvetia, Medan, tewas ditusuk perampok. Diduga, pelaku nekat saat Emi Bakti, 19, korban yang dikenali sebagai warga Desa Blangguron, Kecamatan Ganda Pura, Kota Bireuen, itu berusaha mempertahankan tasnya yang hendak dirampas.
Metro Aceh (Jawa Pos Group) melaporkan, peristiwa tersebut terjadi di outlet makanan di kawasan ring road, Jalan Gagak Hitam, Medan, sekitar pukul 07.00. Saat itu korban baru saja mengambil uang lewat ATM di outlet tersebut.
Saat meninggalkan ATM setelah mengambil uang, korban dipepet sekelompok pengendara motor. Salah seorang pelaku yang berada di boncengan merampas tas korban berisi uang yang baru saja diambil dari ATM tersebut.
Secara spontan, korban berusaha mempertahankan tasnya. Tak disangka, pelaku nekat menikam korban. Karena tak menduga, korban tak sempat menghindar. Melihat korban tersungkur, para pelaku langsung kabur.
''Semula kukira dia terjatuh karena berantem dengan pacarnya. Waktu kudekati, perutnya berdarah. Baru aku sadar dia korban perampokan. Dia sempat menelepon keluarganya, lalu pingsan,'' kata Suhartono, salah seorang warga yang membawa korban ke Rumah Sakit Sembiring di Delitua.
Korban satu jam dirawat di RS Sembiring. Namun, nyawanya tak tertolong. Informasi dari rumah sakit menyebutkan, hari itu juga korban dibawa ke kampung halamanya di Ganda Pura, Bireuen.
Kapolsek Sunggal AKP Bahtiar Marpaung saat dihubungi kemarin menyatakan belum mendengar peristiwa tersebut. M. Jamil, 34, Sekdes Blang Guron, Kecamatan Gandapura, Bireuen, membenarkan bahwa korban adalah warga desanya. ''Almarhumah tinggal di Dusun Blang Trek, Desa Blang Guron. Selama ini korban kuliah di Medan,'' katanya. (min/jpnn/c4/soe)
Sumber: Jawa Pos
No comments:
Post a Comment