Sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang. (1 Samuel 14:6c).
Akhir tahun biasanya dipergunakan untuk memprediksi atau "meramalkan" kondisi tahun depan. Sering prediksinya lebih banyak yang negatif daripada yang positif. Lebih banyak yang menakutkan daripada yang menggembirakan. Hal ini tentunya mencetuskan kekhawatiran banyak orang dalam menyongsong tahun baru. Apakah yang harus dipersiapkan dan direncanakan dengan baik, agar hal buruk tidak terjadi? Untuk menjawabnya memang tidak gampang, karena masa depan tidaklah terlalu terang. Bagaimana sikap kita sebagai orang percaya menghadapi hal tersebut?
Marilah kita belajar kepada Yonatan. Sikap Yonatan adalah sikap orang beriman. Saat menghadapi kesulitan, ancaman, dan kondisi yang buruk, Yonatan percaya kepada Tuhan. Ia tahu bahwa kemenangan dalam peperangan bukan terletak pada besarnya jumlah pasukan, melainkan pada Tuhan yang ada di pihak mereka. Seperti kata-kata Yonatan sendiri: "... sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang" (ay. 6c).
Tantangan berat apakah yang akan kita hadapi pada tahun mendatang? Kita semua tidak tahu persis apa yang akan terjadi. Oleh karena itu, kita perlu bersandar kepada Yang Mahatahu, yaitu Tuhan. Dia tahu persis apa yang kita butuhkan. Ingat, jangan coba-coba mencari jalan keluar sendiri! Lihatlah dengan kacamata iman bagaimana Tuhan akan berkarya dalam hidup kita. Kerjakan sebaik-baiknya yang menjadi bagian kita. Serahkan segala upaya kita kepada-Nya karena Dia tidak enggan untuk menolong kita. —ENO
Akhir tahun biasanya dipergunakan untuk memprediksi atau "meramalkan" kondisi tahun depan. Sering prediksinya lebih banyak yang negatif daripada yang positif. Lebih banyak yang menakutkan daripada yang menggembirakan. Hal ini tentunya mencetuskan kekhawatiran banyak orang dalam menyongsong tahun baru. Apakah yang harus dipersiapkan dan direncanakan dengan baik, agar hal buruk tidak terjadi? Untuk menjawabnya memang tidak gampang, karena masa depan tidaklah terlalu terang. Bagaimana sikap kita sebagai orang percaya menghadapi hal tersebut?
Marilah kita belajar kepada Yonatan. Sikap Yonatan adalah sikap orang beriman. Saat menghadapi kesulitan, ancaman, dan kondisi yang buruk, Yonatan percaya kepada Tuhan. Ia tahu bahwa kemenangan dalam peperangan bukan terletak pada besarnya jumlah pasukan, melainkan pada Tuhan yang ada di pihak mereka. Seperti kata-kata Yonatan sendiri: "... sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang" (ay. 6c).
Tantangan berat apakah yang akan kita hadapi pada tahun mendatang? Kita semua tidak tahu persis apa yang akan terjadi. Oleh karena itu, kita perlu bersandar kepada Yang Mahatahu, yaitu Tuhan. Dia tahu persis apa yang kita butuhkan. Ingat, jangan coba-coba mencari jalan keluar sendiri! Lihatlah dengan kacamata iman bagaimana Tuhan akan berkarya dalam hidup kita. Kerjakan sebaik-baiknya yang menjadi bagian kita. Serahkan segala upaya kita kepada-Nya karena Dia tidak enggan untuk menolong kita. —ENO
TAK KUTAHU KAN HARI ESOK, NAMUN LANGKAHKU TETAP.
Sumber: todaymanna.com
No comments:
Post a Comment