Halaman

Friday, October 26, 2012

Tenggelam Setelah Cuci Hewan Kurban

SURABAYA - Perayaan Idul Adha di Kebraon I kemarin pagi mendadak berubah jadi duka. Seorang siswa SMKN 3 Surabaya, Adi Bekti Setia Utama, tewas setelah tenggelam di Kali Surabaya. Dia baru saja selesai mencuci jeroan hewan kurban di sungai tersebut.

Peristiwa itu bermula saat Adi dan sembilan rekannya ditugasi mencuci jeroan di Kali Surabaya oleh panitia kurban setempat. Sekitar pukul 08.30 mereka menuju tepi sungai dekat SPBU Kebraon. Tanpa ragu, remaja 17 tahun itu menceburkan diri bersama beberapa rekannya ke sungai, lantas mengeluarkan isi perut ternak.

Sekitar pukul 09.00 rekan-rekannya mentas dari air. Namun, Adi masih bertahan. Dia mencuci bak yang digunakan untuk menampung jeroan hewan tersebut. ''Setelah dicuci, bak itu dilempar ke muka saya,'' terang Adek Praditya, rekan sekaligus tetangga Adi, yang ikut mencuci jeroan.

Candaan itu tidak terlalu ditanggapi Adek. Setelah mencuci bak tersebut, Adi naik ke darat sejenak, lalu terjun lagi agak ke tengah. Dia sempat bermain-main dengan batang pohon pisang. Saat teman-temannya menoleh ke arahnya, Adi tidak tampak lagi.

Adi diduga terseret arus di dasar sungai tersebut. Tenggelamnya remaja itu membuat panik rekan-rekannya. Seorang rekannya, Ariyanto, langsung terjun. Namun, Adi tidak ditemukan.

Beberapa saat kemudian, muncul gelembung udara di tengah sungai. Lalu, gelembung tersebut hilang. Ariyanto tidak berani berenang ke tengah. Dia memutuskan untuk melapor ke polisi. Aparat Polsek Karangpilang dan tim dari Batalyon Intai Amfibi I Marinir datang ke lokasi kejadian.

Marinir yang membawa peralatan penyelamatan lengkap langsung melakukan penyelaman. Namun, hingga pukul 12.00, jasad putra tunggal pasangan (alm) Djilan, 58, dan Maryam, 50, tersebut belum juga ditemukan.

Tim penyelamat menghentikan aktivitas sebentar untuk menunaikan salat Jumat. Pencarian dimulai lagi pukul 12.45. Tim menyelam lagi di lokasi yang sama. Jasad Adi ditemukan di kedalaman 5 meter di tengah sungai. ''Mungkin, dia tersangkut bambu atau sampah berat lain di dasar sungai,'' terang Kasi Ops Yon Taifib I Marinir Mayor Marinir Joko Fitrianto.

Terlihat luka di kepala Adi saat jasadnya diangkat. Dia dilarikan ke RS terdekat, lalu dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk divisum. ''Keluarga sempat tidak setuju. Namun, kami harus patuhi prosedur itu karena korban meninggal secara tidak wajar,'' terang Kanitreskrim Polsek Karangpilang AKP Sugimin.

Maryam, ibu Adi, menangis tersedu di salah satu rumah tetangganya. ''Baru ditinggal bapake, saiki kok malah ditinggal karo kowe toh, Nak (baru ditinggal bapak, kok malah kamu ikut meninggal),'' ungkapnya di tengah isak tangis. Beberapa tetangga mencoba untuk menenangkan perempuan itu. (byu/c12/fid)

Sumber: Jawa Pos

No comments:

Post a Comment